Kucing sering kali menunjukkan rasa penasaran yang tinggi terhadap makanan manusia, termasuk fried fries. Banyak pemilik kucing yang mungkin berpikir bahwa memberi kucing fried fries sebagai camilan sesekali tidak akan berbahaya. Namun, apakah Anda benar-benar tahu...
10 Hal Penyebab Bulu Kucing Rontok dan 12 Tips Cara Menanganinya
Sobat Petlover pasti pernah mengalami pas kita sudah rapi-rapinya pakai baju terus bercermin, eh ternyata ada “tanda cinta” di pakaian kita dari hewan peliharaan kita.
Yup.. bulu kucing yang menempel di baju atau celana kita, dan itu nggak sedikit ternyata.
Atau mungkin bulu kucing rontok yang menempel pada sofa kesayangan. Duh.. capek banget ya kan bersihinnya?
Sambil sibuk bersihkan bulu, kita mungkin akan ngomel, “Kenapa sih kog bulunya rontok terus?”
… atau, “Gimana sih cara mengatasi rontok bulu pada kucing?”
10 hal penyebab rontoknya bulu kucing
Ternyata penyebab bulu rontok pada kucing itu terjadi karena beberapa sebab lho!
Secara umum, hal ini bisa terjadi karena 2 faktor, yaitu:
- Faktor normal
- Faktor abnormal
Kalau bulu si kucing rontok terjadi karena faktor normal, maka kamu tidak perlu khawatir ya.
Tapi….
… kalau rontoknya bulu terjadi karena faktor abnormal, maka segera pergi ke dokter hewan terdekat!
Faktor normal penyebab bulu kucing rontok
1. Jenis kucing yang kita pelihara
Ada jenis kucing yang bulunya akan lebih sering rontok.
Jenis kucing yang seperti apa kira-kira?
Yaitu jenis kucing yang memiliki bulu panjang misalnya kucing ras Maine Coon dan Persia.
Hal ini normal, karena kucing yang punya bulu panjang akan cenderung lebih sering rontok bulunya.
2. Bulu rontok akibat faktor cuaca atau musim
Cuaca atau musim juga berpengaruh ke rontoknya bulu kucing rontok.
Kucing yang tinggal di daerah yang memiliki 4 musim akan rontok bulunya sebanyak 2x, yakni ketika memasuki musim semi, dan ketika memasuki musim gugur yang berguna untuk mempersiapkan bulu musim dingin.
Bagaimana dengan negara 2 musim?
Di daerah yang memiliki 2 musim seperti di Indonesia, jika kita memelihara kucing ras yang memiliki bulu panjang seperti Anggora dan Persia, bulu kucing rontok bisa terjadi sepanjang waktu untuk menyesuaikan daerah tempat mereka tinggal agar tidak terlalu panas ketika musim kemarau atau pada saat cuaca sedang panas-panasnya.
3. Bulu kucing juga bisa rontok karena perubahan hormon
Ketika kucing melahirkan, mereka cenderung untuk merontokkan bulu lebih banyak.
Hal ini disebabkan karena faktor hormon. Begitu si kucing melahirkan, maka terjadilah peningkatan hormon yang terjadi di dalam tubuhnya.
Pada saat peningkatan hormon terjadi , bulu-bulu pada kucing pun banyak rontok, terutama di bagian perutnya. Hal ini untuk mempermudah kucing ketika menyusui dan merawat anaknya.
Begitu masa menyusui dan merawat anak-anaknya telah berakhir, maka hormon pada kucing akan kembali seperti semula.
Pas untuk kamu baca:
4. Usia kucing juga berpengaruh terhadap rontoknya bulu
Semakin bertambahnya usia kucing kita, semakin membuat kita pusing bagaimana cara menghadapinya.
Sebab, kucing dengan usia yang lanjut berbeda dengan kucing di usia muda.
Mereka akan lebih banyak berdiam diri dan malas untuk bergerak, pilah-pilih makanan, dan terkadang tidak suka ketika disentuh.
Karena faktor usia pada kucing, keaktifannya pun semakin berkurang berbeda dibandingkan saat ia masih muda dulu. Kucing akan semakin sedikit menjilati bulunya dan ini pulalah yang membuat bulu kucing mudah untuk rontok.
Kalau sudah begini, bantuan kita sebagai pemiliknya diperlukan. Kita bisa menyisir bulu-bulunya dan juga memandikannya agar bulu-bulunya tetap lembut dan halus dan juga tidak menggumpal sehingga susah untuk disisir.
5. Faktor makanan yang diberikan ke kucing
Makanan juga bisa membuat bulu pada kucing mengalami kerontokan. Namun, hal ini tergantung juga pada jenis kucing apa yang kita pelihara.
Kalau kita memelihara kucing dengan bulu pendek seperti kucing kampung/kompleks, dirasa tidak terlalu berpengaruh ke bulunya karena kucing kampung biasanya tidak memiliki masalah di makanannya.
Mau kita berikan makanan basah ataupun biskuit kucing, bulu mereka tidak semudah itu rontok.
Akan tetapi, hal berbeda jika kamu memelihara kucing ras seperti Persia atau Anggora.
Kerontokan bulu yang dialami oleh mereka bisa disebabkan oleh makanan yang kamu berikan.
Kita tidak bisa memberikan sembarang makanan pada mereka.
Berikan makanan dengan nutrisi yang seimbang pada kucing kita. Bila perlu kita bisa campurkan di dalam makanannya suplemen tambahan yang bisa mencegah bulu rontok
Faktor abnormal atau masalah kesehatan pada kucing
Nah Petlovers, selain faktor normal penyebab bulu kucing rontok, ada juga faktor tidak normal yang juga bisa menyebabkan bulu kucing menjadi rontok.
Kesehatan kucing bisa kita jadikan sebagai indikator.
Kucing yang sehat akan merontokkan bulunya dalam batas yang wajar, namun jika semakin banyak kita melihat bulu kucing kita yang rontok, bisa jadi kucing kita ada masalah di kesehatannya.
Faktor ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan kucing kamu dan memerlukan penanganan dengan segera. Beberapa diantaranya:
- Terdapat alergi pada kucing
- Kucing mengalami stres
- Terserang kutu atau tungau
- Terjangkit jamur
- Masalah pencernaan (hipertiroid dan gagal ginjal)
6. Alergi
Kucing, sama seperti manusia, bisa merasakan alergi.
Alergi ini timbul bisa karena ketidakcocokan makanan yang ia makan atau lingkungan tempat ia tinggal.
Kucing yang terkena alergi bisa membuat kulitnya menjadi merah, gatal-gatal, lalu bulunya pun akan rontok.
Alergi pada kucing bisa diatasi dengan mengganti makanan kucing yang kita berikan padanya. Kita sebagai majikannya harus cermat dalam hal ini
Selain mengganti makanannya, kita bisa memberikan lingkungan tempat tinggal yang lebih baik untuk kucing kita. Misalnya seperti membuatkan suatu ruangan khusus untuk tempat tinggal kucing kita yang bersih dari kuman dan hewan-hewan kotor seperti kecoa dan tikus.
7. Stres
Kucing mengalami stres bisa dikarenakan oleh beberapa hal:
1. Suara-suara disekitarnya
Kucing merupakan salah satu hewan yang sensitif sekali dengan suara. Ia bisa mendeteksi suara sekecil apapun, apalagi jika ia terus menerus mendengar suara yang keras atau berisik.
Kemungkinan kucing kita mengalami stres itu sangat besar.
2. Kurangnya (atau berlebihannya) perhatian yang diberikan
Perhatian yang kurang yang kita berikan ke kucing kita akan memberikan dampak yang kurang baik, begitu pula perhatian yang terlalu berlebihan.
Keduanya bisa membuat kucing kita stres
Kurangnya perhatian kita ke kucing kita bisa jadi karena kesibukan kita dalam bekerja dan baru menyempatkan waktu untuk bermain dengannya dikala akhir pekan. Itu pun tidak terlalu intens/ minggu ini kita main dengannya tapi minggu depan kita enggan karena merasa terlalu capek dan tidak sedang dalam mood untuk bermain.
Begitu pula dengan perhatian yang berlebihan.
Perhatian yang berlebihan akan membuat kucing kita berpikir bahwa kita ini tidak sedang memberikannya perhatian seperti mengajaknya bermain, tapi justru malah mengajaknya bertengkar.
Lantas bagaimana memberikan perhatian yang benar itu?
Kita rutinkan waktu kita untuk bersamanya. Tidak perlu lama-lama, maksimal 30 menit saja.
Kita bisa mengelusnya, mengajaknya bicara, atau bermain bersamanya.
Dengan begitu, mudah-mudahan si kucing akan merasa kita perhatikan dan mengurangi tingkat stres yang dialami oleh kucing kesayangan petlovers.
3. Kamu mengadopsi peliharaan baru
Kucing adalah hewan teritorial, jadi begitu kamu mengadopsi kucing baru, maka dia akan merasa teritorinya terjajah.
Jika kamu memang ingin mengadopsi peliharaan baru, ada baiknya hal itu dilakukan dengan cara yang perlahan dan benar.
Sehingga kucing bisa terhindar dari stres yang berlebihan.
8. Kutu atau tungau
Kutu atau tungau merupakan hewan yang sering hinggap pada hewan berbulu, salah satunya kucing. Apalagi jika kucing peliharaanmu adalah kucing yang suka bermain diluar rumah.
Mereka bisa dengan mudah tertular kutu dari kucing lain.
Semakin banyak kutu yang ada, semakin membuat kucing kita merasa gatal-gatal.
Kalau sudah begitu, kucing kita akan lebih suka menggaruk-garuk badannya menggunakan kakinya atau menggigiti badannya menggunakan mulutnya untuk mengurangi rasa gatal di tubuhnya.
Banyaknya kutu atau tungau pada kucing kita bukan hanya dikarenakan kucing kita yang kotor karena jarang membersihkan tubuhnya dengan cara dijilat, tetapi bisa juga karena faktor dari kita sendiri.
Kita kurang perhatian pada kucing kita bisa karena jarang menyisir bulunya atau memandikannya.
Nah, kalau sudah begitu, kita perlu lebih memberikan perhatian pada kucing kita.
Jangan ketinggalan baca ini:
9. Kurap dan jamur
Kurap bisa terjadi karena jamur bernama Microsporum canis. Jamur ini merupakan jenis jamur menular yang bisa berpindah dari hewan ke hewan lainnya atau juga bisa dari hewan ke manusia.
Atau bisa juga kucing terkena ringworm (feline dermatophytosis).
Meskipun namanya adalah ringworm, penyakit ini disebabkan oleh jamur dan tidak ada hubungannya dengan cacing.
Apa saja gejala kucing yang terkena jamur?
Menurut Dr. Jennifer Frione, seorang ahli hewan asal Florida yang juga pemilik dari Rumah Sakit Hewan, ada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh jamur:
- Terdapat bulatan di sekitar area dimana bulu kucing itu rusak atau rontok,
- Warna kulit kucing yang menjadi kemerah-merahan,
- Terdapat semacam seperti sisik pada kulit kucing,
- Kulit kucing akan mengalami penebalan akibat infeksi kulit
10. Masalah Pencernaan (Hipertiroid dan Gagal Ginjal)
Masalah pencernaan bisa disebabkan oleh hipertiroid atau gangguan hormon pada kucing dan juga gagal ginjal kucing.
Apabila hal itu terjadi, maka muncul gejala seperti bulu rontok, bulu tampak kusam dan berminyak, muncul banyak ketombe.
Pada kucing usia menengah dan tua, kemungkinan untuk terkena hipertiroid sangatlah besar.
Hipertiroid tidak dapat disembuhkan.
Jika hal itu terjadi, kamu bisa melakukan diet khusus untuk kucingmu, dengan memberikannya obat serta bisa bertanya pada dokter hewan terdekat.
Haruskah kita khawatir saat bulu kucing rontok?
Jangan panik kalau melihat bulu kucing rontok
Sebenarnya sih bulu kucing rontok itu normal kok.
Kita tidak perlu terlalu khawatir kalau hal itu terjadi, sebab itu adalah hal yang wajar terjadi pada hewan.
Sama seperti yang terjadi pada hewan lainnya yang berganti kulit ketika sudah waktunya, begitu pula bulu pada kucing.
Oh ya, sebagai informasi nih….
… bulu kucing yang rontok itu sebenarnya bulu yang sudah mati, dan dengan rontoknya bulu itu si kucing dapat membuang kelebihan minyak tubuh secara alami.
Nah, kalau dibiarkan tetap di tubuh si kucing justru membuat si kucing merasa gatal-gatal.
Dengan begitu rontoknya bulu, si kucing bisa tetap menjaga suhu tubuhnya dan membuat dirinya tetap sehat.
Meskipun begitu, sebagai pemilik hewan kita tetap perlu mengawasi kucing kita.
Jika bulu kucing rontok dirasa terlalu banyak atau melebihi normal, nah itu yang harus kamu waspadai. Apalagi jika kerontokan itu diikuti oleh perubahan tingkah laku dari si kucing.
Awas, bulu kucing rontok terlalu banyak itu tidak wajar!
Sobat Petlovers, sebagai pemilik hewan kita sering kali luput atau tidak memperhatikan saat bulu kucing rontok.
Kita anggap itu sesuatu hal yang lumrah dan tidak perlu diperhatikan secara serius.
Hingga sampai kita melihat ternyata banyak sekali bulu kucing yang rontok.
Sebenarnya ada tanda-tanda yang ditunjukkan oleh si kucing ketika bulunya rontok terlalu banyak, seperti:
- Menjilati badannya secara berlebihan
- Kucing mengalami kebotakan di area tertentu
1. Menjilati badannya secara berlebihan, ini ngga normal
Sobat Petlovers, sebagai pemilik hewan idealnya perhatian kita ke kucing tidak hanya ketika mengajak ia bermain, tetapi juga pada kebiasaan yang dilakukan olehnya.
Jika kita merasa kucing kita lebih sering menjilat-jilat tubuhnya, itu mungkin sebuah pertanda kalau-kalau ada yang tidak beres dengan kucing kita.
Kita lah yang harus cepat tanggap untuk mengetahui hal ini.
Bisa jadi seringnya kucing kita menjilati tubuhnya karena suatu infeksi yang ia dapatkan ketika ia bermain dengan kita atau dengan kucing lainnya…
… atau…
… saat ia jalan-jalan di tempat yang kotor yang luput dari pengawasan kita. Sebab terkadang kita pun tidak tega jika terus mengurung kucing di dalam rumah saja. Pasti ada waktu buat si kucing kita biarkan untuk pergi keluar agar ia tidak bosan.
2. Kucing mengalami kebotakan, waspada dan butuh penanganan segera!
Botak pada kucing berbeda dengan botak pada manusia.
Kalau manusia, botak yang dimaksud itu pasti hilangnya rambut di kepala, tapi berbeda dengan kucing.
Botak pada kucing tidak selalu di kepala, tapi bisa di bagian mana saja di tubuh kucing.
Botak di tubuh kucing bisa dilihat dengan hilangnya bulu-bulu yang ada di bagian tubuh kucing sehingga menimbulkan seperti lubang di tengah-tengah badannya.
Baik itu di bagian punggung, perut, kepala, atau di tempat lainnya
Kebotakan ini dapat terjadi karena seringnya digaruk menggunakan kakinya atau karena daerah tersebut lebih sering dijilat sehingga bulunya pada rontok.
Awas, bisa jadi kucingmu terganggu kesehatannya.
Bagaimana cara bulu-bulu kucing bisa rontok?
Ingat, bahwa rontoknya bulu kucing itu sangat wajar dan normal terjadi. Bahkan kucing bisa menjadi lebih sehat dengan merontokkan bulu-bulunya yang sudah mati.
Umumnya, ada 3 cara yang bisa membuat bulu kucing rontok.
1. Rontok dengan sendirinya
Rontok bulu pada kucing bisa dengan sendirinya, itu tanda bulunya sudah mati dan ketika menyentuh benda yang ada disekitarnya maka bulu itu bisa langsung menempel…
… atau…
Ketika kucing itu berjalan, bulu-bulu itu jatuh dengan sendirinya lalu tertiup angin lalu mendarat di berbagai tempat.
Baca juga:
2. Dengan cara menjilat-jilat badannya
Cara lainnya yang sering dilakukan oleh kucing yaitu menjilat-jilat badannya.
Ternyata cara ini tak hanya untuk membersihkan badan kucing dari kotoran yang menempel pada bulunya, tetapi juga melepaskan bulu-bulu mati yang ada di sekujur tubuhnya.
Perlu kamu ketahui, bahwa kucing menghabiskan 30%-50% waktunya untuk melakukan grooming pada dirinya sendiri (menjilat-jilat badan).
Jika bulu matinya sangat banyak, maka bulu-bulu itu akan ikut termakan oleh si kucing, sehingga kamu akan menjumpai kucing yang muntah bulu (hair-ball).
Untuk menghindari hal ini, maka kita sebagai pemilik perlu membantu mereka bersih-bersih dengan melakukan cara ketiga dibawah ini.
3. Merontokkan bulu dengan bantuan manusia
Anabul (anak bulu) kita memang bisa menjaga kebersihan dirinya termasuk merontokkan bulunya sendiri ketika membersihkan badan.
Tapi tahukah kamu bahwa kadang kita sebagai pemiliknya perlu membantu mereka untuk menghilangkan bulu-bulu mati dibadannya?
Khususnya, jika kamu memelihara kucing dengan ras bulu panjang.
Nah, ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk merontokkan bulu kucing dan menjaga mereka tetap sehat
1. Mengelus-elus badannya dengan menggunakan tangan
Usahakan kuku tangan kita tidak tajam ketika mengelus kucing. Bentuk tangan seperti cakar dengan mengelus badan secara perlahan agar kucing kita tidak sakit.
Coba lihat tangan capt. Spock pada film Star Trek dibawah ini
Kira-kira begitulah bentuk tangan kita saat mengelus bulu kucing 😉
2. Menggunakan bantuan sisir
Pekerjaan ini akan lebih efektif jika menggunakan sisir yang khusus untuk kucing.
Sisir kucing memiliki kerapatan yang lebih baik dibandingkan sisir manusia. Dengan begitu ketika kita menyisir kucing, maka bulu-bulu yang tertarik akan lebih banyak.
Produk sponsor
Grooming Comb, Sisir Kawat Bulu Hewan Peliharaan
- Praktis untuk meluruskan rambut yang kusut dan rontok
- Jarum sikatnya lembut
- Handle karet dan lembut ditangan
3. Memandikan kucing secara rutin dan terjadwal
Ternyata selain bisa membuat badan kucing jadi lebih bersih dan lebih harum, memandikan kucing juga bisa untuk membantu melepaskan bulu-bulu mati yang ada di badan kucing.
Memang memandikan kucing itu bukan pekerjaan yang mudah 🤣.
Rasanya seru kalau si mpus bisa mandi sendiri ya kan?
12 Rahasia atasi bulu kucing rontok!
Petlovers, kamu bisa melakukan cara-cara di bawah ini untuk mengatasi bulu rontok pada kucingmu:
- Berikan makanan yang bernutrisi tinggi
- Gunakan semprotan anti-kutu atau anti-tungau di sekitar badan kucingmu yang tidak bisa diraih dengan cara dijilat
- Lakukanlah penyisiran bulu pada kucingmu untuk membantu kucingmu melepaskan bulu-bulu mati yang masih menempel di badannya
- Jangan lupa untuk tetap memandikan kucingmu secara teratur
- Berikan suasana yang tenang untuk kucingmu agar ia tidak stres
- Buat sebuah ruangan khusus dimana kucingmu bisa bebas untuk berkeliaran. Dengan begitu kamu tidak perlu khawatir bulu-bulu mereka rontok dan terbang kemana-mana
- Berikan suplemen tambahan pada kucingmu yang mengandung asam lemak omega yang baik untuk Kesehatan kulit dan bulu
- Potong bulu kucingmu jika dirasa sudah kepanjangan
- Bersihkan bulu-bulu kucing yang sudah rontok, kamu bisa lakukannya menggunakan roller atau divakum. Cara ini dilakukan untuk mengetahui kadar atau tingkat kerontokan bulu pada kucing. Apakah rontok dalam batas normal atau tidak
- Jangan biarkan kucingmu kekurangan cairan. Selalu pastikan ketersediaan air bersih untuk minum si kucing
- Berikan perhatian yang cukup untuk kucing kesayangan. Tidak terlalu longgar, tapi juga tidak terlalu intens
- Usahakan untuk rutin periksakan kucingmu ke dokter
Jangan khawatir jika bulu kucing rontok
Setelah dijelaskan cukup panjang diatas, ternyata rontoknya bulu kucing itu adalah sesuatu yang wajar
Dan rontoknya bulu-bulu itu menandakan kalau kucing kita itu sehat.
Asal…
… rontoknya itu masih dalam batas normal lho ya. Kalau bulu kucing rontok terlalu banyak dan sudah berlebihan, kembali lagi diingatkan agar untuk segera dibawa ke dokter
Kapan waktu yang pas untuk memanggil dokter?
Secepatnya! Jangan ditunda-tunda lagi!
Begitu kamu menyadari kalau ada keanehan atau perubahan pada rontoknya bulu pada kucingmu secara berlebihan, langsung saja kamu bawa ke dokter.
Dokter lebih mengerti apa yang terjadi pada kucing kesayangan kita. Dengarkan apa yang dokter sampaikan.
Jika setelah memeriksa kucing kesayanganmu kemudian dokter menjelaskan apa sebabnya lalu memberikan obat dan boleh langsung pulang, kamu bisa bernafas lega.
Namun jika ternyata perlu rawat inap, lakukan saja. Mungkin kucingmu masih memerlukan pemeriksaan yang lebih menyeluruh dan pengamatan lebih lanjut.
Sumber Tulisan
Cornell Feline Health Center. Ringworm: A Serious but Readily Treatable Affliction
GoodRX Health (2022). What Is Ringworm in Cats, and How Do You Treat It?
Knutsford Vet Surgery. Why does my cat have bald patches?
Sebagai sumber informasi online, Dokter Pet tidak dapat dan tidak memberikan nasihat atau konseling medis khusus. Pemeriksaan fisik menyeluruh, riwayat pasien, dan hubungan antara dokter hewan-pasien-klien diperlukan untuk memberikan nasihat medis khusus.
Kalau kamu khawatir hewan peliharaanmu mengalami keadaan darurat atau jika kamu memiliki pertanyaan medis khusus terkait dengan kondisi medis hewan peliharaanmu saat ini, silakan hubungi atau kunjungi dokter hewan terdekat.
0 Komentar