Suntik mati kucing: Pilihan terakhir atau solusi terbaik?

[dipi_image_mask image=”@ET-DC@eyJkeW5hbWljIjp0cnVlLCJjb250ZW50IjoicG9zdF9mZWF0dXJlZF9pbWFnZSIsInNldHRpbmdzIjp7fX0=@” shape=”Shape37″ shape_scale_x=”1.09″ shape_scale_y=”0.92″ image_horz=”-3″ image_vert=”166″ layer_1_enable=”on” layer_1_background_color=”#f2e9e6″ layer_2_enable=”on” docration_element_1=”DottedShape” layer_2_background_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ layer_2_horz=”55%” layer_2_vert=”-14%” layer_2_scale=”0.61″ layer_3_enable=”on” docration_element_2=”AbstractCircle” layer_3_background_color=”#F5ECE8″ layer_3_horz=”-29%” layer_3_vert=”38%” layer_3_scale=”0.6″ _builder_version=”4.18.0″ _dynamic_attributes=”image” _module_preset=”default” custom_margin=”-100px||||false|false” custom_margin_tablet=”-100px||||false|false” custom_margin_phone=”-50px||||false|false” custom_margin_last_edited=”on|phone” global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22layer_2_background_color%22%93}”][/dipi_image_mask]
Suntik mati kucing merupakan topik yang seringkali menimbulkan perdebatan dan pertanyaan di kalangan para pemilik hewan peliharaan. Ketika kucing kesayangan kita mengalami penyakit atau cedera yang parah, seringkali kita dihadapkan pada keputusan sulit: apakah suntik mati kucing adalah pilihan terakhir yang tidak terhindarkan, ataukah justru solusi terbaik untuk mengakhiri penderitaan yang tak tertahankan? Dalam sebuah […]

Artikel ditulis oleh:

Avatar photo
Hario Dhanar
Published on 18 Maret 2024
Last Updated on 18 Maret 2024

Suntik mati kucing merupakan topik yang seringkali menimbulkan perdebatan dan pertanyaan di kalangan para pemilik hewan peliharaan. Ketika kucing kesayangan kita mengalami penyakit atau cedera yang parah, seringkali kita dihadapkan pada keputusan sulit: apakah suntik mati kucing adalah pilihan terakhir yang tidak terhindarkan, ataukah justru solusi terbaik untuk mengakhiri penderitaan yang tak tertahankan?

Dalam sebuah kenyataan yang menyakitkan, kita mungkin harus merelakan hewan kesayangan kita untuk meninggalkan dunia ini dengan damai. Namun, seberapa dalam pemahaman kita tentang prosedur dan proses suntik mati kucing? Apakah kita benar-benar memahami perspektif kesejahteraan hewan dan etika di balik keputusan ini?

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi segala aspek yang terkait dengan suntik mati kucing: mulai dari prosedur yang terlibat, pertimbangan etis, hingga bagaimana kita sebagai pemilik dapat mempersiapkan diri dan kucing kita untuk menghadapi momen terakhir tersebut. Mari kita coba mengungkap jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin selama ini mengganjal pikiran kita: Apakah suntik mati kucing benar-benar merupakan pilihan terakhir yang tak terelakkan, ataukah ada solusi alternatif yang bisa dipertimbangkan?

Suntik mati kucing: Mengapa hal ini perlu untuk dilakukan

Suntik mati kucing adalah tindakan yang seringkali menjadi pilihan sulit bagi pemilik hewan peliharaan yang dihadapkan pada situasi di mana kucing kesayangan mereka mengalami penderitaan yang tak tertahankan akibat penyakit atau cedera yang parah. Suntik mati kucing dilakukan sebagai metode eutanasi untuk mengakhiri penderitaan yang tak dapat diatasi, serta sebagai tindakan kasih sayang terakhir yang dilakukan oleh pemilik yang peduli terhadap kesejahteraan hewan kesayangannya. Proses ini melibatkan pemberian obat yang akan membuat kucing perlahan-lahan tidur dan akhirnya meninggal secara damai. Meskipun sulit untuk dihadapi, keputusan untuk melakukan suntik mati kucing sering kali diambil setelah pertimbangan yang matang, mempertimbangkan kualitas hidup dan penderitaan yang dialami oleh kucing tersebut.

Ada 3 alasan mengapa pemilik memutuskan untuk melakukan suntik mati kucing, antara lain.

1. Adanya penyakit yang tak bisa disembuhkan

Kucing mengalami penyakit atau cedera yang parah dan tak dapat disembuhkan. Sang majikan yang melihat kondisi kucingnya yang seperti ini tak tega jika hewan kesayangannya harus bergulat lebih lama dengan penyakitnya. Suntik mati kucing dianggap sebagai solusi terbaik untuk menghindari penderitaan lebih lanjut yang tidak perlu.

2. Mahalnya biaya perawatan

Alasan selanjutnya mengapa suntik mati kucing dilakukan dikarenakan sang majikan sudah tidak sanggup jika harus melakukan pengobatan bagi kucingnya yang sakit terus meneru. Biaya pengobatan yang semakin membengkak membuat kondisi keuangan sang majikan semakin sulit. Maka dari itu suntik mati kucing diambil sebagai langkah yang tepat.

3. Menghindari penularan penyakit ke hewan atau manusia

Atas saran dokter, suntik mati kucing dilakukan guna menghindari penyebaran penyakit yang dialami si kucing kepada hewan lain maupun ke manusia.

Pandangan kode etis terhadap suntik mati kucing

Perkara suntik mati kucing masih menjadi perdebatan sengit, apakah hal ini boleh dilakukan atau tidak dilihat dari kode etis. Ada yang berpendapat hal ini tidak boleh dilakukan karena akan menghilangkan sebuah nyawa makhluk hidup. Sekalipun ia dalam kondisi kritis, ia harus diperbolehkan tetap hidup sampai ajal itu datang.

adult woman male arguing - Suntik mati kucing: Pilihan terakhir atau solusi terbaik?
dua orang yang berargumentasi

Ada pula yang berseberangan dari pendapat yang menolak dimana mereka setuju agar tindakan suntik mati kucing dilakukan. Alasannya yaitu tidaklah manusiawi jika terus membiarkan seekor hewan yang terus menderita melawan penyakit. Terlebih lagi hal ini akan berdampak ke psikologis majikannya yang selalu berada dengannya.

Oleh karena itu tindakan suntik mati kucing harus dilakukan dengan prosedur yang benar yang tidak menyakiti kucing saat menjelang kematian.

Pertimbangan dan prosedur menjalankan suntik mati kucing

Tidak semua kucing yang sakit lantas akan dilakukan suntik mati. Suntik mati kucing harus melewati serangkaian pertimbangan secara matang dan hal ini diketahui baik oleh dokter hewan yang merawat kucing tersebut maupun sang majikan.

Pertimbangan melakukan suntik mati pada kucing

Sang dokter terlebih dahulu akan memeriksa kondisi kesehatan kucing. Hal ini bisa dilakukan baik saat sang majikan hadir maupun tidak. Jika sang majikan tidak ada selama pemeriksaan, maka dokter akan mengabari hasil pemeriksaan via telepon atau tatap muka secara langsung saat majikan hadir di klinik.

doctor testing animal with stethoscope - Suntik mati kucing: Pilihan terakhir atau solusi terbaik?
Doctor testing animal with a stethoscope

Jika hasil pemeriksaan kucing menunjukkan tanda-tanda bahwa benar kucing mengalami penyakit yang parah dan dalam kondisi yang sulit untuk disembuhkan, sang dokter akan menanyakan pendapat sang majikan terlebih dahulu. Apakah masih mau terus dilanjutkan pengobatannya atau tidak.

Kucing yang sakitnya sering kambuh, sakit menahun, sulit untuk sembuh akan masuk ke dalam pertimbangan dokter untuk dilakukan suntik mati. Hal ini tentunya akan dokter sampaikan kepada sang majikan.

Jika sang majikan setuju, barulah sang dokter akan menjelaskan kepadanya bagaimana proses suntik mati itu dilakukan. Sang dokter juga akan meminta pendapat sang majikan kapan suntik mati itu dilakukan dan apakah sang majikan akan turut hadir atau tidak.

Proses suntik mati kucing

Sebelum dilakukan proses suntik mati kucing, sang majikan harus menandatangani surat persetujuan bahwa akan dilakukan suntik mati ke hewan peliharaannya oleh tim ahli dari klinik hewan tersebut.

Setelah surat persetujuan ditandatangani, selanjutnya sang dokter atau tim ahli akan melakukan pembiusan kepada kucing. Tujuannya agar si kucing tidak memberontak atau merasakan sakit saat cairan barbiturate anesthetic atau dikenal juga sebagai cairan euthanasia dimasukkan ke dalam tubuh. Pemberian obat bius bisa dilakukan melalui selang infus atau disuntikkan langsung ke tubuh hewannya.

suntik mati kucing menggunakan cairan euthanasia
Dokter sedang menyuntik kucing

Begitu sang kucing sudah tenang akibat efek obat bius, barulah cairan euthanasia disuntikkan. Cairan ini bekerja sangat cepat dengan menghilangkan fungsi kinerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh hingga akhirnya si kucing menghembuskan nafas yang terakhir.

Jangan lewatkan artikel menarik yang satu ini:

Biaya suntik mati kucing

Tidak ada patokan harga tepat terkait biaya yang harus dikeluarkan karena setiap klinik hewan memiiliki kisaran harga/tarifnya sendiri-sendiri.

Biaya suntik mati ini meliputi biaya konsultasi ke dokter, biaya penggunaan obat penenang, serta biaya saat prosedur euthanasia dilakukan.

Salam perpisahan untuk yang tercinta

Salam perpisahan perlu dilakukan karena setelah suntik mati dilakukan, sang majikan tidak akan bisa lagi untuk memandang, memeluk, dan mencium kucing yang ia kasihi lagi.

Tidak mudah untuk memutuskan mau melakukan suntik mati kucing dan sebelum keputusan itu diambil, biasanya majikan meminta waktu untuk berpikir dulu. Saat itulah majikan bisa menghabiskan waktu terakhirmu bersama kucingnya.

Ajaklah kucing ke tempat favorit jika ada, beri ia makanan kesukaannya, atau cukup dengan mengajak ia berbicara dan tiduran sebagaimana yang biasa dilakukan. Dengan begitu, di penghujung harinya, sang kucing tetap merasa disayangi oleh sang majikan.

elderly person with pet cat - Suntik mati kucing: Pilihan terakhir atau solusi terbaik?
kucing sedang digendong majikannya
Sumber Tulisan
Dokter Pet hanya menggunakan sumber tulisan berkualitas, termasuk jurnal ilmiah, untuk mendukung fakta pada tulisan kami dan menjaga artikel Dokter Pet akurat, handal dan dapat dipercaya.

Cats (2024). Putting a cat down (euthanasia).

Cornell Feline Health Center (2024). Euthanasia: What to Expect and What Questions to Ask First.

[dipi_reading_progress_bar bar_animation=”striped” bar_bg_color=”RGBA(255,255,255,0)” bar_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ bar_striped_color=”#F5ECE8″ _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22bar_color%22%93}”][/dipi_reading_progress_bar]
[dipi_text_highlighter text_highlighter_text=”Peraturan” text_highlighter_suffix=”Komentar!” highlight_shape=”circle_2″ stroke_color=”#f2beae” _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” all_text_text_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ highlighted_text_font=”|800|||||||” highlighted_text_text_color=”gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724″ sufix_text_text_color=”gcid-6956b91d-f244-466d-9669-f54caa4da332″ global_colors_info=”{%22gcid-95a05b24-2c6b-4231-bd6b-8fb74c086724%22:%91%22all_text_text_color%22,%22highlighted_text_text_color%22%93,%22gcid-6956b91d-f244-466d-9669-f54caa4da332%22:%91%22sufix_text_text_color%22%93}”][/dipi_text_highlighter]
Harap jangan menanyakan keadaan darurat atau pertanyaan medis khusus lainnya tentang hewan peliharaan di kolom komentar!

Sebagai sumber informasi online, Dokter Pet tidak dapat dan tidak memberikan nasihat atau konseling medis khusus. Pemeriksaan fisik menyeluruh, riwayat pasien, dan hubungan antara dokter hewan-pasien-klien diperlukan untuk memberikan nasihat medis khusus.

Kalau kamu khawatir hewan peliharaanmu mengalami keadaan darurat atau jika kamu memiliki pertanyaan medis khusus terkait dengan kondisi medis hewan peliharaanmu saat ini, silakan hubungi atau kunjungi dokter hewan terdekat.

0 Komentar

Kirim Komentar