Nggak ada yang siap kehilangan hewan kesayangan secara tiba-tiba. Apalagi kalau kucing mati mendadak padahal sebelumnya kelihatan sehat-sehat aja.⠀Tapi kenyataannya, hal ini bisa terjadi. Dan sering kali, penyebabnya nggak kelihatan dari luar—alias tanpa gejala yang...
Kuku kucing jarang dipotong: 10 Bahaya mengintai untuk kucing dan sang majikan!
Kuku kucing jarang dipotong bisa jadi sumber masalah yang jarang kamu sadari.
Mulai dari rasa sakit di kaki, sampai rumah jadi penuh cakaran.
Masalahnya nggak cuma buat si meong, tapi juga buat kamu sebagai pemiliknya.
Kesehatan kucing dan kenyamanan hidup bareng bisa terganggu hanya karena satu hal kecil: kuku yang dibiarkan panjang.
Kira-kira, apa aja efek buruk yang sering diremehkan ini?
Masalah pada kucing kalau kuku kucing jarang dipotong
Masalah utama dari kuku kucing jarang dipotong bukan cuma sekadar soal penampilan. Kalau dibiarkan, hal kecil ini bisa jadi akar dari berbagai gangguan serius yang bikin si kucing nggak nyaman, stres, bahkan bisa jatuh sakit.
Di bagian ini, kita akan bahas tuntas dampak-dampaknya—mulai dari kuku tumbuh melengkung, luka karena cakaran sendiri, sampai efek psikologis seperti stres dan malas gerak. Jangan anggap sepele, karena semuanya saling berkaitan.
Penasaran apa saja efeknya buat si meong? Yuk, kita bahas satu-satu!
1. Kuku tumbuh melengkung dan menyakiti bantalan kakinya
Saat kuku kucing jarang dipotong, kukunya bisa tumbuh memanjang dan melengkung ke dalam.
Ini bikin kuku menusuk bantalan kakinya sendiri. Kucing bisa kesakitan setiap kali berjalan.
Masalah ini sering nggak kelihatan sampai kucing mulai pincang atau jalan jinjit.
Kalau dibiarkan, bisa muncul luka dan infeksi serius. Penting banget untuk rutin cek kondisi kukunya.
2. Infeksi karena cakaran ke tubuh sendiri
Kucing sering garuk-garuk tubuhnya buat bersihin diri.
Kalau kuku kucing jarang dipotong, kuku yang tajam bisa bikin kulit mereka lecet atau luka.
Luka ini bisa jadi pintu masuk bakteri dan menyebabkan infeksi kulit. Apalagi kalau kamu jarang grooming si kucing.
Kondisi seperti ini bisa bikin mereka gelisah, gatal terus, dan nggak nyaman sepanjang hari.
3. Kucing nggak nyaman saat grooming
Grooming atau bersihin diri itu insting alami kucing.
Tapi kalau kuku kucing jarang dipotong, kegiatan grooming bisa jadi menyiksa.
Kukunya bisa nyangkut di bulu atau malah bikin lecet di kulit.
Akhirnya, kucing jadi malas grooming. Ini bisa bikin bulu kusam, bau, dan muncul jamur di kulit.
4. Kucing lebih mudah stres
Kucing butuh aktivitas untuk jaga mood.
Kalau kuku kucing jarang dipotong, mereka jadi susah naik ke tempat tinggi atau main garuk-garuk.
Ketidaknyamanan ini bikin kucing cepat stres. Dampaknya bisa sampai ke pola makan dan interaksi mereka.
Kucing stres sering menyendiri, galak, atau malah jadi nggak aktif sama sekali.
5. Kucing jadi malas bergerak
Kucing yang kukunya panjang bisa merasa sakit waktu berjalan atau melompat.
Karena itu, saat kuku kucing jarang dipotong, mereka cenderung lebih banyak diam.
Makin jarang gerak, makin besar risiko obesitas, yang bisa memicu penyakit sendi dan gangguan organ.
Ini seperti efek domino yang bisa dihindari hanya dengan rutin potong kuku.
Masalah buat majikan kalau kuku kucing jarang dipotong
Kalau kamu pikir efek kuku kucing jarang dipotong cuma dirasakan si meong, kamu keliru.
Sebagai majikan, kamu juga bisa kena dampaknya langsung—mulai dari luka cakaran, furnitur rusak, sampai kerepotan waktu bawa ke dokter atau grooming.
Di bagian ini, kita akan bahas semua masalah yang sering diremehkan tapi bikin repot banget buat para pemilik kucing.
Penasaran masalah apa saja yang bisa muncul di rumah karena kuku si kucing? Lanjut baca, ya!
6. Lebih sering kena cakaran saat main
Main sama kucing itu menyenangkan, tapi kalau kuku kucing jarang dipotong, risiko luka jadi tinggi.
Kuku tajam bisa bikin tangan lecet, bahkan berdarah. Apalagi kalau kucingnya aktif atau suka lompat-lompat ke badan kita.
Selain sakit, luka ini juga bisa infeksi kalau kukunya kotor.
7. Furnitur rumah jadi sasaran cakaran
Kucing punya naluri untuk mengasah kukunya.
Kalau kuku kucing jarang dipotong, mereka bakal makin aktif cari permukaan keras seperti sofa, gorden, atau kursi.
Hasilnya? Furnitur rumah bisa penuh bekas cakar.
Kerusakan ini sebenarnya bisa dicegah dengan trimming rutin atau menyediakan scratching post.
8. Risiko tertular infeksi dari cakaran
Kuku panjang bukan cuma tajam, tapi juga menyimpan banyak bakteri.
Kalau kuku kucing jarang dipotong dan kamu tercakar, bakteri dari kuku bisa masuk ke kulit dan memicu infeksi.
Dalam beberapa kasus, bisa timbul pembengkakan, demam, bahkan komplikasi lebih serius.
Kebersihan kuku kucing juga menjaga kesehatan seluruh anggota rumah.
9. Anak kecil bisa kena luka cakaran
Kalau kamu punya anak kecil di rumah, wajib ekstra waspada.
Anak-anak cenderung belum ngerti cara memperlakukan hewan dengan lembut.
Kalau kuku kucing jarang dipotong, satu gerakan refleks dari si meong bisa bikin luka cukup serius.
Ini bisa bikin trauma dan rasa takut terhadap kucing.
10. Repot saat bawa ke dokter atau grooming
Kucing yang kukunya panjang bisa jadi lebih sulit dikendalikan.
Saat dibawa ke dokter atau grooming, mereka bisa mencakar karena stres atau takut.
Kuku kucing jarang dipotong = potensi luka buat kamu dan petugasnya.
Proses medis atau perawatan jadi lebih sulit karena cengkeraman kuku yang tajam.
Tips memotong kuku kucing dengan aman di rumah
Kalau kamu belum terbiasa, memotong kuku kucing memang terasa menegangkan. Tapi bukan berarti nggak bisa.
Kuncinya adalah sabar, tenang, dan jangan buru-buru. Gunakan pemotong kuku khusus hewan dan pastikan suasana tenang.
Pegang lembut cakar kucing, tekan pelan agar kukunya keluar, lalu potong bagian ujungnya saja. Jangan sampai mengenai bagian merah muda (quick), karena itu bisa berdarah.
Beri reward setelahnya agar dia punya pengalaman positif. Lakukan secara berkala, idealnya 2–3 minggu sekali.
Nah bagi sobat Dokterpet yang kuku kucing jarang dipotong, kalian bisa coba tips diatas.
Semoga bermanfaat, ya!
Kapan harus bawa kucing ke groomer atau dokter hewan untuk potong kuku
Kadang, nggak semua kucing bisa diajak kerja sama. Kalau dia terus melawan, atau kamu takut melukai dia, sebaiknya bawa ke groomer profesional.
Selain itu, kalau kuku kucing jarang dipotong dan sudah terlihat tumbuh ke dalam, atau ada luka, lebih baik periksa ke dokter hewan. Mereka tahu cara menangani tanpa bikin kucing stres.
Lebih baik keluar sedikit uang daripada bikin kucing trauma atau terluka.
Alat pemotong kuku yang aman dan nyaman buat kucing
Nggak semua alat cocok buat kucing. Hindari gunting biasa karena bentuknya nggak sesuai. Cari clipper khusus kucing dengan ujung melengkung.
Ada juga model seperti tang atau guillotine, pilih yang paling nyaman di tangan kamu. Pastikan tajam dan bersih sebelum dipakai.
Kalau ragu, kamu bisa tanya ke petshop atau dokter hewan alat mana yang paling sesuai dengan jenis kuku kucingmu.
Rangkuman buatmu!
Buat kamu yang pengin dapetin inti pembahasan tanpa harus scroll dari awal sampai akhir, bagian ini bisa bantu banget. Yuk, simak poin-poin pentingnya:
- Kuku kucing jarang dipotong bisa bikin kaki si meong sakit dan tumbuh ke dalam.
- Potensi infeksi bisa muncul, apalagi kalau kuku kena kotoran atau luka.
- Kucing bisa mencakar furnitur atau bahkan kamu tanpa sengaja.
- Risiko kuku tersangkut di kain, karpet, atau jaring-jaring meningkat.
- Kucing jadi lebih mudah stres dan rewel karena rasa tak nyaman di kuku.
- Kesehatan kulit dan bulu bisa terganggu akibat garukan berlebihan.
- Interaksi dengan manusia dan hewan lain bisa terganggu karena kuku tajam.
- Kuku panjang bikin aktivitas grooming jadi berkurang.
- Kucing jadi kurang aktif karena jalan pun terasa tak nyaman.
- Bisa timbul luka kecil yang tak disadari, terutama di rumah dengan anak kecil.
Kalau kamu nggak yakin potong sendiri, kamu bisa:
- Ikuti tips memotong kuku kucing dengan aman yang sudah dijelaskan.
- Bawa ke groomer atau dokter hewan saat butuh bantuan profesional.
- Gunakan alat pemotong kuku kucing yang nyaman dan tidak menyakiti.
Intinya, jangan anggap remeh kuku kucing yang jarang dipotong. Ini bukan cuma soal estetika, tapi juga soal kenyamanan dan kesehatan si kucing — dan juga kamu, sebagai pemiliknya.
Sumber Tulisan
Animalpath (2025). What Happens If You Don’t Trim Your Cat’s Nails?
The Monster Cat (2025). What Happens If You Never Trim Cat Nails ?
Sebagai sumber informasi online, Dokter Pet tidak dapat dan tidak memberikan nasihat atau konseling medis khusus. Pemeriksaan fisik menyeluruh, riwayat pasien, dan hubungan antara dokter hewan-pasien-klien diperlukan untuk memberikan nasihat medis khusus.
Kalau kamu khawatir hewan peliharaanmu mengalami keadaan darurat atau jika kamu memiliki pertanyaan medis khusus terkait dengan kondisi medis hewan peliharaanmu saat ini, silakan hubungi atau kunjungi dokter hewan terdekat.
0 Komentar